Kamis, 09 Februari 2012

Potensi Bencana Sekitar Gunung Merapi Khususnya SMA Taruna Nusantara

POTENSI ARAH LETUSAN GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi sepertinya tak bosan-bosannya untuk mengeluarkan dan menunjukan keganasannya. Berkali-kali aliran piroclastic flow atau sering kita kenal dengan "Wedhus Gembel" terjadi. Sudah banyak korban berjatuhan, kesakitan, luka bakar hingga korban jiwa tak dapat dihindarkan. Ya apa daya... jika Tuhan YME sudah berkehendak, apa lagi yang bisa kita lakukan. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha untuk semampunya menyelamatkan diri. Menyelamatkan diri juga tidak baik jika tidak tahu bagaimana sebenarnya potensi bencana Gunung Merapi itu sendiri. Di sinilah sekelumit informasi tentang potensi bencana sekitar Gunung Merapi.
Tahukah anda sejarah Gunung Merapi? Gunung merapi yang sekarang kita lihat, tidaklah terbentuk dalam satu kali proses pembentukan gunung. Gunung Merapi terbentuk dalam beberapa tahapan yang amat panjang. Sejarah Merapi secara singkat adalah sebagai berikut :
  • Masa Pra Merapi (+ 400.000 th yll) gunung yang terbentuk pada masa ini sekarang kita kenal sebagai gunung Bibi, yang berada sekitar 2,5 km sebelah Timur dari letak Gunung Merapi sekarang. Magma yang dihasilkan masih berupa magma basaltik yang bersifat basa.
  • Masa Merapi Tua (60.000 – 8000 th yll) Gunung yang terbentuk adalah gunung Turgo dan Gunung Plawangan, lavanya masih bersifat basaltik.
  •  Masa Merapi Pertengahan (8000-2000 th yll) Lava yang dikeluarkan sudah andesitik yang bersifat intermediate. Hasilnya adalah Bukit Batulawang dan Gajahmungkur sekarang berada di Utara Merapi dan terdapat letusan eksplosif yang membentuk kawah Pasarbubar. 
  • Masa Merapi Muda (2000 th yll s/d sekarang) Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini kita lihat dan kita kenal dengan nama Gunung Anyar(menurut:Berthomier 1990)


Sepanjang sejarah yang tercatat dari catatan manusia mulai sekitar abad ke-16 sampai sekarang, kita dapat menemukan sebanyak 83 kali letusan Gunung Merapi dengan intensitas yang cukup beragam. Selang waktu erupsi Gunung Merapi sekitar 2-5 tahun.
Itulah dia sedikit ulasan tentang sejarah Merapi, jika kita lihat memang pantas jika merapi dijuluki Gunung teraktif di dunia, dan karena paling aktif tentunya sering juga meletus secara eksplosif dan biasanya mengakhiri masa pertumbuhan merapi menjadi masa pertumbuhan yang baru. Oleh karenanya, sekarang marilah kita menginjak pada potensi bencana letusan Merapi. Lihatlah Peta Kemungkinan Arah Erupsi Merapi berikut :

Sudah diamati ? Nah, sekarang ijinkan saya bertanya, Mengapa Letusan Merapi selalu mengarah ke Selatan dan Barat ? Sekarang mari melihat peta topografinya.
Nah, perhatikan! Di sebalah Utara dan Timur dari Gunung Merapi masih terdapat sisa-sisa Merapi jaman dahulu. Kita dapat menemukan tebing-tebing terjal yang membatasi guguran piroklastik merapi hingga tak bisa melewatinya. Oleh karenanya, peta kemungkinan guguran piroklastik di atas menunjukkan perkiraan bahwa arah guguran Gunung Merapi adalah ke arah Selatan dan Barat yang terlihat lebih landai. Lalu perhatikan kembali peta kemungkinan guguran piroklastik tadi. Jika kita telaah dengan baik maka akan kita dapatkan adanya perpanjangan zona bahaya pada daerah aliran sungai di sekitar Gunung Merapi. Kira-kira kenapa ya? Hal ini, dapat terjadi karena berat jenis material piroklastik lebih besar daripada udara. Maka dari itu, material tersebut akan turun ke bawah mencari tempat yang lebih rendah dengan mengikuti alur dari topografi yang dilaluinya. Ia akan mengalir turun melewati lembah yang biasanya berasosiasi dengan aliran sungai. Sehingga nggak herankan kalau zona bahaya guguran piroklastik merapi diperluas di bagian lembah sungai. Sedangkan bagian bukit-bukit di sebelahnya sebenarnya cukup aman, namun, bahaya karena abu vulkaniknya yang mebuat bahaya, sebenarnya tidak panas, namun jika kandungan abu vulkanik di udara cukup tinggi, akan membuat kita sesak napas dan tidak baik untuk kesehatan.
Menginjak ke pembahasan yang sudah saya janjikan untuk teman-teman saya di SMA Taruna Nusantara. Di sini saya ingin mengabarkan kepada seluruh civitas akademika SMA TN bahwa InsyaAllah SMA kita berada pada jarak yang aman dari bahaya letusan gunung Merapi. Pertama, karena SMA TN berada pada jarak 27,46 km dari puncak merapi sedangkan jarak bahaya hanya 20 km dari puncak Merapi. Lalu, amati peta berikut...
Nah, temen-temen bagian yang merah itu adalah perkiraan arah guguran awan panas terjauh yang bisa ditempuh. Penentuan tersebut didasarkan pada keadaan topografi wilayah Merapi dan melihat dari track record jauhnya guguran piroklastik yang pernah terjadi.
Pada dasarnya aliran piroklastik Merapi akan mengalir melewati daerah yang lebih rendah dari sekitarnya. Jika kita lihat bersama, maka SMA TN dalam zona yang sangat aman, karena untuk mencapai SMA TN aliran piroklastik tersebut harus melewati bukit Tidar yang notabene lebih tinggi dari sekitarnya. Selain itu, jika kita lihat dari peta persebaran sungai berikut maka semakin menambah keyakinan kita bahwa SMA TN dalam keadaan aman. Lihat, tidak ada kan, aliran sungai dari Merapi yang langsung mengarah ke SMA TN... InsyaAllah SMA TN dalam keadaan aman. Mungkin, akibat yang ditimbulkan letusan Merapi untuk SMA TN adalah  hanya abu vulkaniknya saja.
Jadi SMA TN dalam kedaan aman. Tidak usah terlalu resah ya teman-teman. Kita berdoa saja semoga nggak ada apa-apa di SMA kita tercinta. SMA Taruna Nusantara.

0 komentar:

Posting Komentar