Senin, 19 September 2011

Jenis-jenis Gempa dan Istilah-istilah Gempa


Sudah sering kita mendengar gempa namun sangat jarang kita melihat ada beberpa jenis gempa yang kita alami. Semua gempa memang menyebabkan fenomena yang berupa goyangan. Namun tidak semua goyangan disebabkan oleh hal yang sama.
:( “Wah asik nih, Pakdhe sudah mulai berteori, tidak hanya bercerita fenomena”
:D “Mumpung ga banyak gejala alam ya kita cerita teori saja dulu Thole”
Secara teori ada beberapa jenis gempa dilihat dari cara mengklasifikasikannya. Gempa bisa dilihat dari genesa terjadinya, besarnya kekuatannya, juga bisa dilihat dari fenomenanya.

Klasifikasi genesa gempa

Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:
  1. Gempa Tektonik;
  2. Gempa Vulkanik;
  3. Gempa Runtuhan;
  4. Gempa Jatuhan;
  5. Gempa Buatan
  6. Nah kita lihat satu-satu secara sederhana ya ?

 Gempa Tektonik

Sudah tahu tektonik kaan ? Ya bergeraknya lempeng-lempeng atau kerak bumi. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi. Karena gesekan antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang paling sering terjadi selama ini.
Tentusaja ini perlu dijelaskan lebih lanjut, karena gempa ini pasling sering terjadi dan merupakan salah satu jenis gempa yang dinilai paling merusak.
:( “Iya donk Pakdhe, dongengin selanjutnya “
:D “Iya thole nanti ditulis terpisah saja”

Gempa Vulkanik

Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
Silahkan baca kelanjutannya disini : Memonitor polah tingkah Gunung Kelud yg sedang kritis

Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
Coba bayangkan kalau longsoran batu besar seperti yang diterangkan disini : Melihat jenis-jenis longsoran dengan video Lihat jeni jatuhan batu besar inipun akan menyebabkan getaran cukup kuat. Bahkan swara-swara glung-bleng di selatan Jogja pernah diisukan akibat runtuhan gua-gua dibawah tanah. Silahkan baca disini Getaran Trenggalek: Rayapan, Vulkanik atau Tektonik ?

Gempa Jatuhan

Kawah meteor
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
Nah dugaan jatuhnya meteor besar di Indonesia juga pernah di dongengkan disini :Berburu Kawah Meteor (Geo-Circle) di Indonesia

Gempa Buatan

Seismik eksplorasi
Seismik eksplorasi
Suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi tergantung dengan kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal.
Salah satu manfaat getaran gempa buatan ini adalah pemnfaatannya dalam eksplorasi minyak  dengan teknik yang disebut seismik eksplorasi.
stetoscope.jpgJadi walaupun selama ini goyangan dan getaran ini selalu saja dianggap merusak namun apabila manusia mampu berpikir maka getaran ini justru dapat dimanfaatkan untuk meneliti bumi itu sendiri. teorinya ya mirip dokter yang mendengarkan getaran-getaran yang ada di dalam perut itu.
Nah diatas itu jenis-jenis gempa dilihat dari cara terjadinya atau genesa terbentuknya.

Kalisifikasi besarnya kekuatan gempa,

Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), USGS membedakan gempabumi dapat dibedakan atas :
  • 0.0-3.0 : gempa micro
  • 3.0-3.9 : gempa minor
  • 4.0-4.9 : gempa ringan
  • 5.0-5.9 : gempa sedang
  • 6.0-6.9 : gempa kuat
  • 7.0-7.9 : gempa mayor
  • 8.0 and greater : gempa kuat

Berdasarkan kedalaman episenter

Berdasarkan kedalamannya (h), gempabumi digolongkan atas :
Gempa bumi dangkal antara 0 dan 70 km dalam; gempa menengah, 70-300 km dalam, dan gempa bumi dalam, 300-700 km dalam. Secara umum, istilah pusat gempa  dalam (deep-focus earthquakes) dipakai untuk gempa bumi yang pusatnya lebih dari 70 km. Semua gempa bumi yang kedalamannya lebih dari 70 km sering terjadi dalam mantel bumi, tidak hanya dalam kerakbumi saja.
Ingat kerak bumi memiliki kedalaman hanya sekitar 60 Km saja.

Istilah-istilah lain dalam gempa

  • Foreshocks
    Adalah getaran atau gempa-gempa yang lebih kecil yang terjadi sebelum terjadinya gempa besar.
  • Main shock
    Gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering dilaporkan ketika terjadinya.
  • Aftershocks
    Gempa ini dikenal sebagai gempa susulan. gempa utama (Main shock) yang memiliki kekuatan diatas 6M biasanya memiliki gempa susulan.
  • Earthquake Swarm
    Gerumbulan gempa adalah gempa-gempa yang terjadi pada satu lokasi tertentu. Sering berasosiasi dengan vulkanisme.
  • Primary and Secondary Quake
    Gempa primer adalah goyangan gempa yang datang duluan karena getaran ini memiliki kecepatan rambat paling besar. Sedangkan gempa sekunder adalah goyangan atau getaran yang datang setelahnya karena memiliki kecepatan rambat lebih rendah.
Dengan klasifikasi yang tepat tentusaja kita akan tahu bagaimana karakter dari masing-masing gempa ini.
Nah bagaimana jenis-jenis gempa ini tersebar di Indonesia ? Tunggu dongengan selanjutnya :D
:( “Waah pakdhe terusnnya jangan lama-lama looh ya ?”
(sumber : "Dongeng Geologi" http://rovicky.wordpress.com)

0 komentar:

Posting Komentar